Pergi ke Jogja itu selalu menyenangkan untuk saya, kotanya tidak riuh dengan hiruk pikuk kendaraan dan orang-orangnya santai. Kemarin akhirnya setelah 3 tahun saya pergi ke Jogja, kali ini tujuannya memantau Lyv pergi study tour dengan teman-teman klub science nya. Lyv menginap di Desa Tembi. Tidak terlalu jauh dari kota tapi ya vibes desa nya sudah terasa sekali.
Lalu perjuangan mencari penginapan dimulai. Saya akan menginap dengan 3 teman saya, kriteria utama penginapan adalah bersih dan bukan nuansa kayu. Entah mengapa sepertinya horor saja kalau nuansa kayu dan tentunya menghindari asma saya kambuh.

Setelah mencari beberapa saat akhirnya saya menemukan Séna di instagram, lokasi nya tidak jauh dari tempat anak-anak nantinya menginap, yang mencuri perhatian Guest House ini terlihat homey dan ada coffee shop, point plus buat saya dan teman-teman yang sudah tergolong sobat kongkow garis keras. Langsung saja saya menghubungi via whatsapp dan dibalas oleh Kak Una, pemilik dari Séna. Setelah berbalas pesan singkat dan melihat fotonya melalui airbnb akhirnya saya memesan 1 kamar dengan king size dengan extra bed.
Hari ketibaan kami di Jogja ternyata sudah cukup sore yang akhirnya sampai di Guest House sekitar jam 9 malam, duh! dalam hati sudah deg-degan ga enak datang terlalu malam. Tapi ternyata kami tetap dapat sambutan hangat dari Kak Una. Walaupun sudah malam, suasana cozy jelas terasa dan tentunya saya jatuh hati dengan designnya.
Ketika sampai, kita akan disambut dengan 1 pendopo kayu dan rumah kayu, eits tenang tapi kamarnya bukan kayu-kayu. Setelah berjalan sedikit barulah deretan kamar terlihat. Saya yang senang melihat tegel sibuk memperhatikan lantai dengan tegel-tegel yang cantik.
Kamarnya bernuansa abu-abu, cukup besar dan rapi, ada lemari untuk menggantung pakaian dan masing-masing mendapatkan 1 set bantal besar dan kecil, 1 set handuk besar dan kecil, serta 1 handuk kecil untuk cuci muka. surprisingly kamar mandinya bagus. hahaha. showernya terdiri dari beberapa bagian, tinggal pilih mau style raindrop, bidet, shower, atau keran biasa. Air hangatnya juga full jalan terus jadi mandi lebih nyaman. Oh ya saking letihnya ketika sampai, saya tidak sempat mengabadikan kamar yang masih rapi, karena kami sibuk menggelar lapak koper masing-masing. Hehe

Bagian tengah guest house terdapat common room yang menyediakan sofa, dapur dan meja makan, selain itu ada dispenser dengan satu meja kecil berisikan berbagai pilihan kopi dan teh untuk di seduh sendiri.

Pagi hari kami bertemu dengan ibu nya Kak Una sedang bersantai di common room, layaknya kehangatan seorang eyang, kami berbincang-bincang, duh berasa pulang kampung deh. hehe. Oh ya, Kak Una memiliki seorang putri kecil jadi di Guest House ini juga disediakan corner untuk anak-anak bermain. Selanjutnya Kak Una juga membantu kami untuk memesan laundry express yang tersedia dalam waktu 6 jam. Lengkap banget kan?


Sayangnya kami tidak sempat mencicipi coffee shop yang ada di teras, karena jadwal kami yang cukup padat di hari kedua, dan dilalah hari kami santai coffee shopnya libur. Tapi kami mendengar cerita-cerita kalau pastry dan madeline dari Séna rasanya enak, worth to try, mungkin lain kali saya akan berkunjung khusus untuk mencicipi madeline nya. Akhirnya kami duduk di pendopo menikmati coffee nescafe, sayangnya saya lupa mengabadikan pendopo yang sangat cantik dihiasi dengan tegel bewarna biru.
Tinggal di Guest House pasti memberikan cerita-cerita untuk dikenang, malam terakhir kami menginap adalah hari final world cup, karena ternyata diantara kami tidak berlangganan OTT penyedia siaran bola di handphone, kami hampir putus asa dan tidak jadi menonton. Lalu… tetangga kamar kami keluar untuk bekerja, mengobrol sedikit dan “cari-cari angin” yang akhirnya kami menonton bersama-sama di laptop beliau. hihihi. Seru ya, tinggal di Guest House tu emang point plusnya bisa nambah teman.
Overall, menginap disini sangat nyaman dan berkesan. Kemarin kalau ga inget nih harus kerja, saya udah mau extend biar bisa duduk santai-santai di pendopo. Hihi. Tentunya Guest House ini akan saya rekomendasikan ke teman-teman lainnya sebagai salah satu tempat penginapan nyaman di Jogja.
Menginap dimana lagi ya selanjutnya?
